• Beranda
  • nutrisi
  • Bagaimana Deja Vu Terjadi dan Berbahayakah bagi Kesehatan?

Bagaimana Deja Vu Terjadi dan Berbahayakah bagi Kesehatan?

Bagaimana Deja Vu Terjadi dan Berbahayakah bagi Kesehatan?
Ilustrasi deja vu. Credit: Freepik

Bagikan :


Pernahkah Anda mengalami peristiwa yang familiar dimana Anda merasa Anda pernah mengalaminya? Kondisi ini disebut déjà vu dan bisa dialami siapa saja. Bagaimana terjadinya déjà vu dan adakah dampaknya bagi kesehatan? Simak ulasannya berikut ini. 

 

Apa Itu Déjà Vu?

Déjà vu berasal dari bahasa Perancis yang berarti “pernah melihat”. Déjà vu diartikan sebagai perasaan telah melihat sesuatu yang sedang Anda lihat atau alami, namun sebenarnya Anda benar-benar belum pernah melihat atau mengalaminya.

Istilah déjà vu sudah dikenal sejak 400 M. Saat itu St. Augustine, seorang filsuf kuno menyebut konsep déjà vu sebagai memori palsu, namun istilah ini baru dipopulerkan tahn 1890 oleh filsuf Perancis, Emile Boirac. Istilah ini kemudian pertama kali digunakan dalam dunia ilmiah oleh ahli saraf F.L. Arnaud.

Para ahli menduga déjà vu adalah kondisi yang berkaitan dengan epilepsi, namun penelitian terbaru mengungkapkan kondisi ini lebih mungkin berkaitan dengan masalah persepsi ingatan. 

Baca Juga: Scarcity Trauma, Salah Satu Penyebab Gemar Menimbun Barang

 

Bagaimana Déjà Vu Terjadi?

Para peneliti mengalami kesulitan dalam meneliti déjà vu. Pasalnya, kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dan dialami oleh orang yang berada dalam kondisi sehat. Terlebih lagi pengalaman déjà vu berlangsung dengan sangat cepat sehingga Anda mungkin tidak menyadari apa yang baru saja Anda hadapi. 

Para ahli mengemukakan beberapa teori berbeda penyebab déjà vu. Sebagian besar sepakat bahwa déjà vu adalah hal yang berhubungan dengan ingatan. Beberapa teori yang dapat diterima antara lain:

Persepsi yang terbagi

Dalam teori ini, para ahli berpendapat bahwa déjà vu terjadi saat Anda melihat sesuatu dua kali secara berbeda. Saat pertama kali melihat sesuatu, Anda mungkin tidak fokus atau melihatnya hanya sekilas. Otak kemudian membentuk ingatan mengenai apa yang Anda lihat dengan informasi yang terbatas. Akibatnya, ketika melihat atau mengalami sesuatu, pengalaman tersebut terasa seperti dua hal yang berbeda padahal sebenarnya pengalaman tersebut hanyalah perbedaan persepsi dari satu peristiwa yang sama.

Malfungsi sirkuit otak minor

Teori lain tentang penyebab déjà vu adalah peristiwa ini terjadi saat otak mengalami malfungsi listrik singkat, mirip dengan apa yang terjadi pada pasien kejang epilepsi.

Ketika otak menyerap informasi, umumnya otak mengikuti jalur tertentu dari penyimpanan ingatan jangka pendek ke penyimpanan memori jangka panjang. Pada déjà vu, memori jangka pendek mengambil jalan pintas ke penyimpanan ingatan jangka panjang. Kondisi ini menyebabkan Anda seolah-olah mengingat kembali hal yang sudah lama terjadi, bukan sesuatu yang baru saja terjadi.

Cara memproses ingatan

Sebagian ahli percaya bahwa déjà vu berkaitan dengan cara Anda memproses ingatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa déjà vu bisa terjadi sebagai respons terhadap suatu peristiwa yang menyerupai sesuatu yang pernah dialami namun Anda tidak mengingatnya. 

Hal ini biasanya terjadi ketika Anda melihat pemandangan tertentu seperti pemandangan alam atau bangunan-bangunan yang sangat mirip dengan pengalaman yang tidak Anda ingat. 

Baca Juga: Mengenal Trauma Bonding Penyebab Seseorang Sulit Lepas dari Hubungan Toksik

 

Apakah Déjà Vu Berbahaya?

Umumnya, déjà vu tidak disebabkan oleh kondisi serius, akan tetapi Anda bisa mengalami déjà vu sebelum atau selama kejang epilepsi. Pengidap déjà vu diduga mengalami kejang fokal atau kejang parsial, dimana ia mengalami gangguan kelistrikan pada otak yang tidak terkendali. 

Déjà vu biasanya terjadi sebelum kejang fokal dan dikuti gejala lain seperti kedutan atau hilangnya kontrol otot, gangguan sensorik, melakukan gerakan tidak sadar secara berulang, dan lonjakan emosi yang tidak dapat dijelaskan.

Apabila Anda mengalami gejala ini secara teratur dalam sebulan, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui potensi risiko demensia. Beberapa pengidap demensia dapat membuat ingatan palsu sebagai respons terhadap pengalaman deja vu yang berulang.

 

Deja vu umumnya tidak berbahaya, namun jika Anda terlalu sering mengalaminya sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 21 November 2024 | 11:56

Blanchfield, T. (2024). Deja Vu: Its Meaning and Why We Experience It. Available from: https://www.verywellmind.com/what-is-deja-vu-why-do-we-experience-it-5272526#

Mirabito, S. (2023). Déjà Vu: Definition, Causes, Risk Factors and Treatment. Available from: https://www.verywellhealth.com/what-is-dejavu-7097288

Raypole, C. (2020). What Causes Déjà vu?. Available from: https://www.healthline.com/health/mental-health/what-causes-deja-vu#causes